Status Lajang, Proses Mematangkan Karakter Diri
CATATANPENA.COM - Lajang, mungkin kata ini adalah kata yang paling sering dijadikan bahan pembicaraan dan gunjingan. Mengapa demikian?
Halo Sobat Pena, sudah menjadi rahasia umum bahwa kata lajang sering memiliki tendensi ke arah negatif dan seseorang yang menyandang status lajang sering kali dipersepsikan sebagai status yang tidak menyenangkan. Dan tak jarang, lajang menjadi materi perundungan.
Apalagi jika status lajang tersemat pada seorang perempuan, ini bisa menjadi salah satu hal yang menjadikan rendah diri, merasa dirinya memiliki kekurangan, tidak menarik dan tidak layak diperhatikan.
Apalagi jika status lajang tersemat pada seorang perempuan, ini bisa menjadi salah satu hal yang menjadikan rendah diri, merasa dirinya memiliki kekurangan, tidak menarik dan tidak layak diperhatikan.
Itu semua karena stigma yang ada dalam lingungan sosial masyarakat kita. Tidak hanya perempuan, para pria juga ada yang merasakan hal yang serupa walaupun prosentasenya tidak sebanyak wanita.
Sebenarnya, jika kita sebagai individu mampu mengenal diri kita dengan baik, sembari mencari dan menunggu jodoh kita dihadirkan oleh Tuhan.
Sebenarnya, jika kita sebagai individu mampu mengenal diri kita dengan baik, sembari mencari dan menunggu jodoh kita dihadirkan oleh Tuhan.
Status lajang bisa dijadikan momen untuk lebih mencintai diri dan mematangkan karakter. Kita tidak perlu memperdulikan omongan orang yang terkesan menghakimi dan menyudutkan status lajang kita.
Ingat! Hidup kita adalah milik kita sendiri, kitalah yang berhak menentukan arah hidup kita. Dan kita tidak perlu mendengarkan mereka yang tidak ada kaitannya dengan hidup dan masa depan kita. Karena berkomentar itu lebih mudah dibandingkan memberi solusi.
Ingat! Hidup kita adalah milik kita sendiri, kitalah yang berhak menentukan arah hidup kita. Dan kita tidak perlu mendengarkan mereka yang tidak ada kaitannya dengan hidup dan masa depan kita. Karena berkomentar itu lebih mudah dibandingkan memberi solusi.
Lajang adalah status yang bisa saja itu adalah sebuah pilihan hidup, bisa juga adalah sebuah keadaan yang kita sendiri tidak mengharapkannya
Lajang sebagai pilihan adalah bagi mereka yang masih mempunyai mimpi-mimpi dan cita-cita. Pilihan lajang untuk mereka adalah karena tekad yang mereka miliki untuk mewujudkan semua itu.
Mereka tidak ingin impiannya hancur karena urusan asmara. Lajang juga bisa menjadi pilihan untuk orang-orang yang sudah lelah dengan urusan asmara.
Untuk orang-orang yang sering mengalami putus cinta dan kembali menyandang status lajang (single) bisa jadi sangat menyedihkan. Tapi sebenarnya mencintai diri sendiri jauh lebih penting, sebab ini adalah titik awal dari bagaimana menghargai suatu hubungan.
Untuk orang-orang yang sering mengalami putus cinta dan kembali menyandang status lajang (single) bisa jadi sangat menyedihkan. Tapi sebenarnya mencintai diri sendiri jauh lebih penting, sebab ini adalah titik awal dari bagaimana menghargai suatu hubungan.
Ketika kita bisa dengan jujur mengkritisi diri sendiri maka kita dapat dengan mudah menghargai diri sendiri tanpa mengagungkan ego dari diri kita. Itulah mengapa status lajang bisa dijadikan sebagai momen untuk evaluasi diri secara jujur.
Ketika kita bisa memetakan apa yang harus kita kembangkan untuk mematangkan diri, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat lagi dalam mendefiniskan apa yang kita mau dari hubungan lawan jenis.
Selain itu, kita juga bisa sejajar dengan pasangan kita. Karena Dalam sebuah hubungan, peran kita sama. Ketika seseorang sudah matang secara usia, karakter dan emosi, maka sebuah hubungan bisa menjadi lahan diskusi, sarana mewujudkan mimpi dan cita-cita bersama pasangan. Namun dengan syarat, tidak dilandasi ego.
Ketika kita bisa memetakan apa yang harus kita kembangkan untuk mematangkan diri, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat lagi dalam mendefiniskan apa yang kita mau dari hubungan lawan jenis.
Selain itu, kita juga bisa sejajar dengan pasangan kita. Karena Dalam sebuah hubungan, peran kita sama. Ketika seseorang sudah matang secara usia, karakter dan emosi, maka sebuah hubungan bisa menjadi lahan diskusi, sarana mewujudkan mimpi dan cita-cita bersama pasangan. Namun dengan syarat, tidak dilandasi ego.
Karena sebenarnya kita dilahirkan sebagai pribadi yang utuh. Interaksi sosial dan jarang mengapresiasi dirilah yang membuat kita kehilangan hak istimewa tersebut. Sehingga kita selalu merasa rendah diri dan tidak lebih baik dari orang lain
Maka saat kita menjalin hubungan asmara, kita lebih mendengarkan kebutuhan dan kepentingan pasangan yang tanpa disadari mencampakkan diri sendiri. Itu mengapa, sebelum kita memutuskan untuk jatuh cinta pada orang lain, temukanlah betapa indahnya jatuh cinta pada diri sendiri.
Dan ketika kita dapat definisi atas mencintai diri sendiri, kebutuhan untuk mencari rekan dalam menikmati hidup bersama akan berjalan dengan menyenangkan. Yang pasti karakter yang matang akan selalu lebih menarik bagi siapapun. _red
Post a Comment for "Status Lajang, Proses Mematangkan Karakter Diri"