Menangisi Hidup Atau Menangisi Diri Sendiri?



CATATANPENA.COM - Menangis karena sebuah perenungan bukanlah hal yang tabu. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah seseorang itu menangisi hidup atau menangisi dirinya sendiri?

Kesyahduan malam ini membuatku merenungkan akan kehidupan yang sudah kujalani selama ini. Kehidupan yang kurasa masih merangkak dan memulai segalanya dari awal, di saat usiaku yang sudah diatas 30 tahun.
 
Kadang aku ingin rasanya menangis. Namun, aku malu pada diri sendiri. Karena aku hanya menangisi hidup yang tidak sama seperti kehidupan orang lain.
 
Mungkin aku iri, mungkin juga aku hanya tidak bersyukur atas pencapaian yang sudah kudapat dan mungkin aku lupa, bahwa

Allah SWT sebenarnya sudah menentukan waktu dan takaran yang tepat atas apa yang pantas kita dapatkan

Disitulah aku semakin malu, karena menjadi orang yang hanya bisa mengeluh dan meminta lebih tanpa berkaca pada diri sendiri. Lalu timbul pertanyaan dalam benakku.

Bukankah tiap orang memiliki garis hidup masing-masing?

Karena yang aku tahu, garis hidup setiap orang tidaklah sama. Lalu, untuk apa aku menangisi garis hidupku saat ini?
 
Ataukah mungkin sebenarnya aku sedang menangisi diriku sendiri yang selama ini tidak mempersiapkan kehidupan masa depan dengan baik?
 
Dan waktuku selama ini hanyalah terbuang sia-sia untuk mengejar kesenangan dunia tanpa memikirkan kehidupan yang akan datang?
 
Mungkin inilah sebenarnya cara Allah Swt menyadarkanku bahwa aku harus berserah diri sepenuhnya kepada Allah Swt.
 
Dan aku tersadar bahwa sholat dan sabar adalah kunci dalam menjalani hidup. Supaya kita memperoleh ketenangan dan bisa lebih bersyukur atas hidup yang sudah Allah Swt berikan. @mrjudie_

Post a Comment for "Menangisi Hidup Atau Menangisi Diri Sendiri?"