Bagaimana Mengontrol Kemarahan Sebelum Kemarahan Mengontrol Anda



CATATANPENA.COM - Kemarahan bisa disebabkan oleh kejadian internal dan eksternal. Anda mungkin merasa marah pada seseorang, entitas seperti perusahaan tempat Anda bekerja, atau acara seperti kemacetan lalu lintas atau pemilihan politik. Dari mana pun perasaan itu berasal, Anda tidak harus membiarkan amarah menguasai Anda. Berikut beberapa teknik untuk membantu Anda tetap tenang.

Kemarahan jangan sampai mengontrol diri Anda. Justru Andalah yang harus mampu mengontrol kemarahan. lalu, apa yang bisa Anda lakukan?

1. Periksa diri Anda sendiri.

Sulit untuk membuat pilihan cerdas saat Anda berada dalam cengkeraman emosi negatif yang kuat. Daripada mencoba membujuk diri sendiri turun dari tebing, hindari memanjatnya terlebih dahulu. Cobalah untuk mengidentifikasi tanda peringatan bahwa Anda mulai merasa kesal. Saat Anda mengenali tanda-tandanya, menjauhlah dari situasi tersebut atau coba teknik relaksasi untuk mencegah agar iritasi Anda tidak meningkat.

Jangan diam. Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk mengulang kembali kejadian yang membuat mereka marah. Itu adalah strategi yang tidak produktif, terutama jika Anda sudah menyelesaikan masalah yang membuat Anda marah sejak awal. Sebaliknya, cobalah melepaskan kejadian masa lalu. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan berfokus pada hal-hal yang Anda hargai tentang orang tersebut atau situasi yang membuat Anda marah.

2. Ubah cara berpikir Anda.

Saat Anda marah, mudah untuk merasa segala sesuatunya lebih buruk dari yang sebenarnya. Melalui teknik yang dikenal sebagai restrukturisasi kognitif, Anda dapat mengganti pikiran negatif yang tidak membantu dengan yang lebih masuk akal. Daripada berpikir "Semuanya hancur," misalnya, katakan pada diri sendiri "Ini membuat frustrasi, tapi ini bukan akhir dari dunia."

3. Bersantai.

Strategi relaksasi sederhana, seperti pernapasan dalam dan citra relaksasi, dapat membantu menenangkan perasaan marah. Jika Anda sering mempraktikkan satu atau lebih dari strategi ini, akan lebih mudah menerapkannya saat perasaan marah melanda.

Pernapasan terfokus. Nafas dangkal adalah napas marah. Berlatihlah mengambil napas lambat terkontrol yang Anda bayangkan keluar dari perut, bukan dari dada.

Gunakan citra. Visualisasikan pengalaman santai dari ingatan atau imajinasi Anda.

Relaksasi otot progresif. Dengan teknik ini, Anda perlahan-lahan menegangkan lalu mengendurkan setiap kelompok otot satu per satu. Misalnya, Anda dapat memulai dengan jari kaki dan perlahan-lahan naik ke kepala dan leher.

4. Tingkatkan keterampilan komunikasi Anda. 

Orang-orang sering kali langsung mengambil kesimpulan ketika sedang marah, dan mereka dapat mengatakan hal pertama (sering kali tidak baik) yang muncul di benak mereka. Cobalah berhenti dan dengarkan sebelum bereaksi. Kemudian luangkan waktu untuk memikirkan baik-baik bagaimana Anda ingin membalas. Jika Anda perlu menjauh untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan percakapan, buatlah janji untuk kembali lagi nanti untuk menyelesaikan diskusi.

Jadilah aktif. Latihan fisik secara teratur dapat membantu Anda mengurangi tekanan, menghilangkan ketegangan ekstra, dan mengurangi stres yang dapat memicu ledakan amarah.

5. Kenali (dan hindari) pemicu Anda.

Pikirkan hal-hal yang membuat Anda marah. Jika Anda tahu Anda selalu marah saat mengemudi ke pusat kota pada jam sibuk, naik bus atau coba sesuaikan jadwal Anda untuk melakukan perjalanan pada waktu yang tidak terlalu sibuk. Jika Anda selalu berdebat dengan pasangan di malam hari, hindari mengangkat topik yang kontroversial saat Anda berdua lelah. Jika Anda terus-menerus kesal karena anak Anda belum membersihkan kamarnya, tutup pintunya agar Anda tidak perlu melihat kekacauan itu.

Anda tidak bisa sepenuhnya menghilangkan perasaan marah. Tetapi Anda dapat membuat perubahan pada cara peristiwa tersebut memengaruhi Anda, dan cara Anda menanggapinya. Dengan berusaha mengendalikan amarah, Anda dan orang-orang yang dekat dengan Anda akan lebih bahagia untuk jangka panjang. _better

Post a Comment for "Bagaimana Mengontrol Kemarahan Sebelum Kemarahan Mengontrol Anda"